DAUN BUMBU DAPUR “DAUN
SALAM”
Selama ini orang mengenal daun
salam (Eugenia
polyantha) sebagai salah satu bumbu dapur. Di Jawa Tengah kadang disebut
manting, atau gowok (sunda), atau meselangan (Sumatera). Orang Inggris
menyebutnya laurellike leaf used in cooking.
Daun salam ini digolongkan dalam kelas myrfaceae.
Daun salam digunakan sebagai penyedap untuk
meningkatkan rasa masakan atau menambah aroma. Aroma khas daun salam
dimaksudkan untuk menutupi aroma yang kurang disukai pada bahan utama, seperti
bau pesing pada rebung atau bau anyir daging kambing.
Dalam
ilmu pengobatan tradisional Cina maupun pengobatan tradisional Jawa, daun salam dikenal punya rasa
sepat, meski beraroma wangi. Kulit pohonnya dapat dipakai sebagai bahan pewarna
jala atau anyaman bambu.
Minyak
atsiri yang dikandung di dalam daun salam sebesar 0,05 persen bersifat antibakteri dan beraroma gurih. Unsur lain yang
juga ditemukan dalam daun salam adalah sitral, eugenol, tanin dan flavonoid.
Dengan
kromatografi lapis tipis (teknik uji laboratorium)
disimpulkan bahwa minyak atsiri daun salam terdiri dark seskuiterpen lakton
(sejenis gas) yang mengandung fenol. Konsentrasi terkecil minyak atrisi inilah
yang mampu menghambat pertumbuhan E.Coli,
bakteri penyebab diare, hingga 40 persen.
Kandungan
flavonoid daun salam segar dipercaya dapat membantu mengurangi risiko kolesterol tinggipada
darah. Tak heran daun salam menjadi salah satu obat herbal potensial dikembangkan sebagai penurun
kolesterol.
Daum
salam juga mengandung tanin yang berfungsi sebagai antibakteri penyebab diare
dan diyakini bisa memperbaiki sirkulasi darah.
Flavonoid
Meski tidak setinggi teh, daun salam juga memiliki kandaungan flavonoid.
Selama ini aktivitas flavonoid sebagai antioksidan sudah tak diragukan lagi.
flavonoid berperan sebagai antioksidan karena dapat menangkap radikal bebas (free radical scavengers) dengan
melepaskan atom hidrogen dari gugus hidrosilnya. Sehingga, daun salam segar
dapat menghalangi reaksi oksidasi jahat (LDL), yang menyebabkan darah bisa
mengental. Selanjutnya dapat mencegah pengendapan lemak pada dinding pembuluh
darah. Karena itu, banyak orang menambahkan daun salam dalam masakan daging
dengan harapan dapat menetralkan pengaruh kolesterol.
Eugenol
Eugenol merupakan salah satu zat aktif yang
terkandung dalam minyak atsiri daun salam. Menetralkan racun merupakan fungsi
pokoknya bagi kesehatan pencernaan. Dari berbagai literatur, seeprti dalam
jurnal Herb of Healthy, disebutkan meski tidak sebesar cengkih, kandungan eugenol
dalam daun salam terbukti efektif untuk menekan racun dalam usus pencernaan.
Minyak Atsiri
Kandungan 0,05 persen minyak atsiri dalam
daun salam sebenarnya bersifat antibakteri dan sebagai perasa alami yang mewakili
aroma gurih. Dalam minyak atsiri daun salam terkandung 28 komponen gas, salah
satunya eugenol. Dengan kromatografi lapis tipis (teknik uji laboratorium)
disimpulkan bahwa minyak atsiri daun salam terdiri dari seskuiterpenlakton
(sejenis gas) yang mengandung fenol. Konsentrasi terkecil minyak atsiri inilah
yang mampu menghambat pertumbuhan E.Coli bakteri penyebab diare, hingga 40
persen. Sumber: Majalah Senior
- · Jika Anda penggemar masakan Thailand atau Vietnam, pasti mengenali rasa dan aroma daun ketumbar. Daun ini memberi rasa khas dan istimewa pada sup tom yum ...
- · Asam urat dan kolesterol seolah menjadi dua penyakit yang tidak bisa dipisahkan. Dua penyakit itu ibarat satu paket. Jika menderita yang satu pasti menderita yang ...
- · Daging kencur (Kaempferia galanga) paling lunak dan tidak berserat, dibanding rimpang lain. Kencur biasa digunakan untuk bumbu masakan, dan daunnya bisa disantap sebagai sayur. Manfaat ...
- · Beberapa penelitian dan fakta di masyarakat membuktikan, benalu memiliki efek positif bagi kanker. Di negeri Jerman, untuk mengobati kanker dilakukan dengan memberi suportif obat tradisional ...
- · Sifat antipenuaan yang dimiliki tanaman ginkgo berasal dari kemampuan memperbaiki peredaran darah. Manfaat inilah yang dipercaya bisa meningkatkan kualitas hidup orang yang mengalami kemunduran daya ...
0 komentar:
Posting Komentar